Gara-Gara Delay Lion Air Mesti Ganti Rugi Bandara Yang Rusak

Berita2Populer.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau keras pada PT Angkasa Pura II (Persero) agar menuntut duit ubah rugi atas rusaknya sarana bandara Soekarno-Hatta, Jakarta pada pihak Lion Air. Ubah rugi itu harus dipertanggungjawabkan ‎Rusdi Kirana juga sebagai yang memiliki Lion Air disebabkan keterlambatan (delay) penerbangan mulai sejak Rabu minggu lantas.  Anggota Pengurus Harian YLKI, Tulus Kekal menyikapi pernyataan Direktur Paling utama Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi atas perkiraan kerugian sarana bandara yang ditaksir sekira Rp 100 juta dikarenakan kisruh delay Lion Air. 

Gara-Gara Delay Lion Air Mesti Ganti Rugi Bandara Yang Rusak


 " Disebabkan rusaknya itu, semestinya Angkasa Pura II harus menuntut ubah rugi pada Lion Air, " tegas dia dalam info resminya di Jakarta, Senin (23/2/2015).Tulus menilainya, rusaknya sebagian sarana bandara Soekarno-Hatta lantaran tindakan anarkis penumpang yang geram akan tidak berlangsung bila manajemen Lion Air melakukan tindakan cepat dalam menghadapinya.  Dia juga kecewa atas sikap manajemen Lion Air yang malah berkesan terlepas tangan dengan persoalan itu. " Bukanlah jadi menghilang, tidak berani bertemu dengan penumpang. Ini aksi yang pengecut, " ucap Tulus.  ‎Seperti di beritakan pada awal mulanya, Budi Karya Sumadi menyampaikan, kemarahan penumpang mencapai puncak lantaran delay berjalan berhari-hari tidak ada kepastian terang dari manajemen maskapai berlambang singa merah itu. 

 " Petugas Lion Air tidak ada satupun di konter check in terminal 1A, 1B serta 3 pada Rabu (18/2) hingga Jumat (20/2) ‎. Hingga mengakibatkan beberapa penumpang tidak bisa kepastian hingga berlangsung eskalasi kekecewaan serta kemarahan penumpang, " tutur dia waktu Konferensi Pers Lion Air di Jakarta. Lebih jauh tuturnya, hal semacam ini menyebabkan terganggunya aktivitas penerbangan dari maskapai lain Sriwijaya Air yang ada di terminal 1B serta AirAsia di terminal 3 lantaran beberapa penumpang sudah lakukan pemblokiran jalur operasional service penumpang (ruang security check point 2 serta boarding gate) dan tertutupnua akses di terminal 3 hingga penerbangan dua maskapai itu mesti dipindahkan ke terminal 2. 

Budi menyebutkan, sebagian aksi anarkis penumpang berbentuk perusakan sarana terminal, diantaranya, memecahkan kaca di sebagian titik di terminal 1 serta 3, perusakan computer check in di terminal 1, penutupan pintu masuk check in konter ke arah meeting poin di terminal 3, pemblokiran curbside di terminal 1B.  " Ancaman selanjutnya berbentuk pembakaran serta pemblokiran atau pendudukan landasan picu serta apron mengingat keadaan sebagian penumpang yang sakit serta pingsan lantaran sudah menanti mulai sejak lama tanpa ada service yang ideal dari Lion Air, " terang dia. 

Disebabkan perusakan sarana bandara, bekas Direktur Paling utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk ini katakan, perseroan memikul rugi ‎kurang dari Rp 100 juta lantaran dua kaca pecah dari amukan penumpang Lion Air.  " Rusaknya tak kian lebih Rp 100 juta, lantaran dua kaca yang pecah. Bergantung juga sih, bila didalam kesepakatan pada kami serta Lion Air, kerugian dijamin maskapai jadi Lion Air harus bayar. Namun demikian sebaliknya, kami bakal di-cover oleh asuransi, " tegas Budi.

Berkah Buat Citilink saat Kisruh Delay Lion Air

Keterlambatan (delay) penerbangan maskapai Lion Air mungkin saja jadi barokah sendiri untuk maskapai penerbangan lain. Pasalnya dengan peristiwa itu, calon penumpang berpindah memakai maskapai lain dari duit pengembalian (refund) ticket Lion Air. Direktur Paling utama Citilink Indonesia, Albert Burhan ‎menuturkan, pihaknya mencatatkan penambahan jumlah penumpang mulai sejak PT Angkasa Pura II (Persero) menalangi refund Lion Air yang telah delay mulai sejak Rabu sampai Jumat minggu lantas. Jumlah penumpang diprediksikan selalu jadi tambah paska kisruh itu. 

Kisruh Delay Lion Air


 " Tentu ada penambahan jumlah penumpang sesudah Angkasa Pura II menalangi refund. Cukup banyak yang berpindah, beli ticket Citilink, " jelas dia‎ waktu terlibat perbincangan dengan Liputan6. com, Jakarta, Senin (23/2/2015). Waktu di tanyakan tentang besaran kenaikan jumlah penumpang disebabkan masalah delay Lion Air, Albert malas memaparkannya. " Pokoknya ada penambahan lah, " ucap dia terkekeh.  Memphoto peristiwa ini, pengganti Direktur Paling utama Citilink pada awal mulanya Arief Wibowo itu terasa sedih serta prihatin atas keadaan penumpang yang terlantar berhari-hari di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. 

Albert memiliki pendapat, keamanan serta kenyamanan penumpang yaitu prinsip yang perlu dipegang teguh semua maskapai penerbangan didunia. Termasuk juga menghindar keterlambatan penerbangan serta menghadapi jika berlangsung beberapa hal yg tidak di idamkan.  " Bila delay seperti tempo hari, harusnya ada petugas yang melindungi serta berikan info pada penumpang berkenaan keadaan itu. Karena delay berhari-hari tunjukkan memerlukan perbaikan manajemen perusahaan, " tuturnya.  Dia mengharapkan agar semua maskapai penerbangan lokal bisa ikuti SOP ataupun ketentuan dari regulator dalam soal ini Kementerian Perhubungan. Pasalnya hal itu menyangkut citra serta nama baik industri penerbangan di mata internasional.

0 Response to "Gara-Gara Delay Lion Air Mesti Ganti Rugi Bandara Yang Rusak"

Posting Komentar

Popular Posts