Pemuda Luar Biasa, Merubah Kulit Singkong Menjadi Pengganti BBM

Indonesia terkenal dengan hasil kekayaan buminya yang melimpah. Ada singkong, ubi, kunyit, jahe, dan lain sebagainya, belum hasil bumi yang berupa barang-barang berharga seperti emas dan intan. Sungguh kaya sekali ya Indonesia, negeri yang kita cintai ini. Tapi sayang ya yang menikmati kekeyaan alam Indonesia bukan orang Indonesia sendiri, banyak orang luar yang datang ke Indonesia lalu mengeruk kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Menyedihkan.

Advertisement

Loh, kok jadi ke sana ya arahnya. Padahal judul berita kali ini adalah tentang seorang pemuda yang berhasul Merubah Kulit Singkong Menjadi Pengganti BBM. Sungguh luar biasa. Jadi singkong ternyata banyak memberikan manfaat buat kehidupan manusia. Untung Indonesia bisa tumbuh singkong sehingga pemuda ini berhasil membuat sebuah karya yang luar biasa yang namanya Bahan Bakar Minyak.

Ya, di tangan mahasiswa ini kulit singkong yang tidak didhiraukan orang telah bisa diubah menjadi pengganti BBM. Berarti singkong tuh tidak ada terbuangnya. Mulai dari dagingnya yang bisa diolah menjadi berbagai produk, ada kripik singkong, ada tepung dari bahan mentah singkong, dan di Indonesia sudah ada perusahaan yang memanfaatkan singkong hasil produksinya. Enak dan gurih loh kalau sudah makan kripik singkong yang diolah menjadi berbagai kripik.

Singkong dijadikan kripik, lali kulitnya diapain ? Ini yang akan menjadi topik hangat di kalangan mahasiswa. Biasanya khan kulit singkong itu hanya menjadi sampah yang dibuang tidak berguna. Tapi tidak bagi Fadliannur dan teman-temannya sesama mahasiswa di Universitas Mulawarman Samarinda. Para mahasiswa ini menggagas sebuah pemikiran tentang pembuatan bioetanol yang bisa digunakan untuk pengganti bahan bakar minyak ( BBM ). Bioetanol itu bisa diperoleh dari limbah kulit singkong tersebut. Sangat mudah bukan. Singkong adalah tanaman yang ada di seluruh tanah air sehingga keberadaannya tidak akan habis-habis.

Fadliannur mengatakan bahwa di dalam kulit singkong terdapat banyak kandungan. Kandungan yang paling dominan adalah karbohidrat dan kadar pati sebesar 10.06%. Bioetanol bisa diambil dari kandungan karbohidrat dan kadar pati yang ada di dalam kulit singkong. Bagaimana untuk mendapatkan bioetanol dari kulit singkong ? Dimulai dari limbah kulit singkong yang difermentasi dengan bantuan bakteri dan ragi roti. Setelah itu, pemisahan dilakukan dengan proses destilasi, setelah itu kemudian dilakan pengentalan via gelling agent.

Penelitian tentang kulit singkong yang mampu menghasilkan bioetanol ini berhasil menjuarai Olimpiade Sain Nasional tahun lalu. Setelah Olimpiade Sain Nasional tersebut sudah mulai dikembangkan untuk mendapatkan bioetanol yang lebih baik dan optimal. Tapi dukungan dari berbagai pihak terkait yang kurang membuat pengembangan penelitian ini menjadi terhambat. Jadi menurut Fadli penelitian ini hanya untuk memenangkan lomba dalam memperoleh medali saja. Sayang 1000 kali sayang ya, karya besar anak bangsa ini harus terhambat. Padahal seandainya benar-benar dikelola dengan benar-benar, maka bisa menjadi cadangan BBM di Indonesia.

Walau demikian Fadli bersama kawan-kawannya akan terus melakukan penelitian terhadap kulit singkong. Menurutnya kulit singkong bisa juga dijadikan sebagai sumber energi. Ada proses yang belum sempurna dalam penelitian tersebut. Hingga suatu saat kulit singkong ini bisa dijadikan sebagai sumber energi dan benar-benar dijadikan pengganti Bahan Bakar Minyak yang selalu langka di Indonesia.

Kita dukung yuk Fadli dan rekan-rekan mahasiswa di di Universitas Mulawarman Samarinda. Mereka adalah generasi penerus yang akan mengisi Indonesia ini dengan karya besar. Mestinya kita support terus. Ya nggak ? Dengan dukungan semua pihak terutama pemerintah, maka bukan tidak mungkin Indonesia tidak perlu sudah payah mengimpor dari luar negeri di masa depan. Amiin.

Tweet