Media social akhir-akhir ini memiliki tempat dimana tidak hanya kita bisa berbagi berbagai aktifitas keseharian, namun juga tempat bagi netizen untuk berdiskusi akan topik tertentu. Bahkan media social juga tak jarang dijadikan sebagai tempat online shop atau tempat untuk menawarkan barang dan jasa. Tak jarang media social tampaknya disalah gunakan bagi mereka yang menciptakan beberapa kontroversi di media social. Sebut saja program titip doa yang berbayar yang pernah menjadi kontroversi yang menawarkan titip doa harian dengan mengharuskan membayar sekitar 100 ribuan rupiah yang akan disedekahkan. Akhirnya program ini mendapatkan protes dari netizen sehingga pihak perencana menutup program ini.
Acara TV “Yuk Keep Smile” juga mendapat sorotan karena menjadi salah satu acara yang tidak mendidik sehingga netizen beramai-ramai membuat petisi online untuk menutup program acara tersebut. Kemudian kasus ustadz Hariri yang ramai di Youtube juga menuai kontroversi karena menunjukkan tindak kekerasan. Netizen tidak tinggal diam akan aksi kekerasan tersebut dan memprotes bahkan membuat parody aksi sang ustadz. Kontroversi berikutnya adalah mantan menteri Kemkominfo Tifatul Sembiring yang memfollow akun yang berbau pornografi. Sontak saja para netizen berkicau akan aksi sang mantan menteri.
Kita pernah ramai-ramai dihebohkan dengan postingan seorang wanita muda yang memprotes ibu hamil yang ingin meminta tempat duduk di sebuah commuter line. Kontan saja aksi Dinda nama wanita tersebut mendapat kecaman dari netizen yang akhirnya membuat sang Dinda meminta maaf di media social. Kontroversi berikutnya adalah sinetron Indonesia yang menjiplak drama Korea You Who Came from the Star ini berhasil mendapat kecaman dari netizen karena dianggap tidak meminta izin pada pihak SBS untuk menayangkan sinteron tersebut. Sontak saja program ini langsung berhenti dan tak lama setelah mendapat izin sinetron ini kembali tayang.
Istilah Jilboobs sering kita dengar yang ditujukan bagi mereka yang menutup aurat dengan hijab namun masih memperlihatkan bagian dari tubuhnya. Topik ini juga seakan tidak habis dibicarakan oleh pihak netizen di media social. Kasus berikutnya adalah kasus Florence Sihombing yang mengecam Sri Sultan Hamengkubuwono serta kota Jogja. Akhirnya Florence di bully oleh para netizen dan kasus ini dibawa ke ranah hukum. Tak puas oleh Florence seseorang dengan akun @kemalsept juga menghina kota Bandung yang ditujukan bagi walikota Ridwan Kamil yang berbuntut dibawanya kasus ini ke ranah hukum. Terakhir adalah kasus seorang yang merasa menjadi korban di rumah makan kawasan Anyer yang memberi patokan harga yang sewenang-wenang. Kontroversi tercipta dengan perbincangan di kalangan netizen yang membahas hal tersebut.
Demikianlah beberapa kasus media social yang menjadi kontroversi. Yuk, saat ini kita bermain media social yang aman dan wajar saja.
0 Response to "10 Kasus Paling Kontroversial di Media Sosial"
Posting Komentar